Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengajak para da'i dan tokoh agama untuk mengambil peran aktif dalam memerangi judi online. Menurut Meutya, pendekatan agama sangat penting karena masyarakat sering kali terpengaruh janji-janji palsu dari situs judi yang menjanjikan keuntungan instan. Para da'i dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya judi online, baik dari segi moral maupun dampak sosialnya.
Dalam berbagai kesempatan, Meutya menekankan bahwa judi online tidak hanya merugikan individu secara finansial, tetapi juga menghancurkan hubungan keluarga dan tatanan sosial. Oleh karena itu, peran tokoh agama sangat strategis untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terjerumus dalam praktik ini.
Selain itu, Meutya juga mendorong sinergi antara pemerintah, lembaga agama, dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama menekan penyebaran judi online. Sosialisasi di berbagai platform, termasuk media sosial dan khutbah agama, dianggap efektif dalam menjangkau kelompok masyarakat yang rentan terhadap pengaruh perjudian daring.
Dengan dukungan para da'i dan tokoh agama, upaya melawan judi online diharapkan dapat lebih kuat. Melalui pendekatan spiritual dan edukasi, masyarakat dapat semakin sadar akan bahaya judi online dan menjauhi praktik ini demi kehidupan yang lebih baik.